Hiasilah dirimu dengan iman dan sabar. Iman yang kuat akan
menjadikanmu berkomitmen terhadap perintah Allah, dan setelah itu tidak
seorangpun yang perlu engkau risaukan.
Siapakah yang lebih berhak mendapat ketaatan ?
Allah ataukah temanmu? Apakah temanmu dapat menyelamatkanmu
dari siksa Allah pada hari kiamat?
Allah berfirman :
“Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua
tangannya seraya berkata: ‘Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan
bersama-sama Rasul.
Kecelakaan besarlah bagiku, kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si
fulan itu teman akrab(ku).
Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur’an ketika Al-Qur’an
itu datang kepadaku. Dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia.”
(Al-Furqan:27-29)
Seorang mukmin wajib menjauhi serta memerangi segala sesuatu
yang membawa dirinya menuju keburukan, baik itu hawa nafsu, iblis, maupun setan
manusia. Mereka semua harus diperlakukan sebagai musuh.
Wahai Saudariku yang tercinta, jika engkau mencintai temanmu
kenapa engkau tidak mengajaknya menuju kebaikan dengan cara terbaik?
Katakan padanya bahwa dirimu mencintainya dan mengaharap
kebaikan untuknya. Ingatkan dia dengan ayat-ayat Allah, hadis-hadis Nabi dan
terangkanlah maknanya.
Jika dia memperoleh
hidayah, maka engaku akan mendapatkan pahala hidayah tersebut. Kalian berdua
akan menjadi dua bersaudara yang saling bahu-membahu dalam kebaikan dan takwa.
Jika dirimu telah mencoba segala cara untuk memberi hidayah
kepadanya namun dia tetap mempertahankan perilakunya dan menolak ayat-ayat
Allah serta nasihatmu, maka jauhilah dia karena dia tidak pantas menjadi
temanmu dalam meniti jalanmu menuju Allah.
Bukankah setiap orang yang menolak perintah Allah adalah
musuh bagimu? Meski dia terus menerus dalam kemaksiatannya, kamu wajib tetap
tegar dalam menapaki kepatuhan perintah Allah.
Jauhilah dia dan bersahabatlah dengan orang yang cinta Allah
dan rasul-Nya, sahabat yang akan membawamu ke surga.
Carilah Sahabat yang tepat yang bersama-sama berjuang di
jalan Allah.
Diriwayatkan apabila seseorang telah masuk kedalam surga,
lalu mereka tidak menemukan sahabat mereka
yang selalu bersama mereka di dunia. Mereka bertanya kepada Allah Ta’ala
tentang sahabat mereka, “Ya Rabb, kami tidak melihat sahabat-sahabat kami sewaktu
di dunia (yang) shalat bersama kami, puasa bersama kami, dan berjuang bersama
kami.”
Maka Allah berfirman :”Pergilah ke neraka, lalu keluarkan
sahabat-sahabatmu yang di hatinya ada iman walaupun hanya sebesar zarrah.”
(HR.Ibnul Mubarak dalam kitab “Az-Zuhd”).
Dalam sebuah hadits yang shahih disebutkan, “Permisalan teman duduk yang baik
dan teman duduk yang jelek seperti penjual minyak wangi dan pandai besi. Duduk
dengan penjual minyak wangi bisa jadi ia akan memberimu minyak wanginya, bisa
jadi engkau membeli darinya,dan bisa jadi engkau membeli darinya dan bisa jadi
engkau akan dapati darinya aroma yang wangi.
Sementara duduk dengan pandai besi, bisa jadi ia akan
membakar pakaianmu dan bisa jadi engaku dapati darinya bau yang tak sedap.”
(HR. Al-Bukhori dan Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar